Hidup di Hutan Rimba Belantara
Coba bandingkan kehidupan di hutan dengan kehidupan saat ini. Fenomena yang kuat memakan yang lemah semakin marak terjadi. Ketika semua dilakukan atas dasar uang, yang terjadi adalah yang beruang (bukan nama hewan) memangsa yang tidak beruang. Celakanya, sistem kehidupan kita lambat laun makin dipaksa mengikuti adab kehutanan. Pendidikan berkualitas hanya dapat diikuti oleh mereka yang beruang. Kesehatan yang prima juga hanya bisa dinikmati tatkala beruang. Padahal kedua hal itu, pendidikan dan kesehatan, adalah fundamental bagi kemajuan sebuah bangsa. Profesi apapun jika dilakukan atas dasar UANG hanya akan menciptakan pola kerakusan dan kekarnivoraan yang semakin nyata.
Coba bayangkan seandainya semua orang melakukan profesinya tanpa didasari untuk mengejar uang. Guru mengajar dengan ikhlas, dengan tujuan hanya untuk mencerdaskan anak didik. Dokter mengobati dengan ikhlas, tidak terpengaruh oleh perusahaan farmasi yang memberikan iming-iming uang bonus obat. Tentara ikhlas menjaga dan mempertahankan kedaulatan NKRI, tanpa mempedulikan bisnis keamanan hiburan malam. Polisi setia menjaga keamanan dan ketertiban, tanpa mempedulikan besaran setoran dari uang tilang. Politikus yang ikhlas menyumbangkan pikiran dan ide-ide brilian untuk kemajuan peradaban bangsa, tanpa mempedulikan proyek apa yang akan dikorupsi beramai-ramai. PNS yang dengan ikhlas menjadi abdi masyarakat, tanpa memikirkan berapa “tips” yang mau dikutil.
Ketika semua dilakukan atas dasar keuangan yang maha kuasa, maka bisa dianalogikan seperti kita hidup di tengah rimba. Hukum yang berlaku adalah hukum rimba. Yang kuat silakan menindas yang lemah. Yang kuat akan berada di puncak piramida makanan. Yang lemah, siap-siap saja berada di bagian bawah dan terbawah dari piramida. Siap-siap untuk dimangsa kaum kasta di atas nya.
Ketika pendidikan hanya bisa dinikmati oleh segelintir orang saja, maka akan menciptakan gajah-gajah yang mempunyai taring macan. Ketika kesehatan hanya bisa dirasakan oleh orang-orang berduit saja, maka akan menciptakan macan-macan yang semakin gemuk. Lalu bagaimana nasib kancil, kelinci, kambing dan rusa? Semuanya hewan imut-imut yang berada di bagian dasar piramida makanan.
Coba bayangkan kita tidak hidup di hutan. Bayangkan kita hidup sebagai rerumputan. Semuanya hijau dan menyejukkan. Tidak ada rumput yang terlalu tinggi atau terlalu rendah. Semuanya memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh menjadi rumput yang sehat. Rumput yang tinggi akan melindungi rumput yang rendah. Rumput yang rendah akan membantu memperkuat akar rumput yang tinggi agar tidak patah ditiup angin.
Betapa damainya jika kita adalah rerumputan.