Akal fikiran adalah alat yang
diaugerahkan Tuhan kepada hamba-Nya yang dengannya dapat dimanfaatkan
“menangkap” kebenaran yang ternukil dalam Al Qur’an. Banyak
alasan-alasan yang indah dan menarik telah dikemukakan oleh para ahli
fikir (filosof) yang dapat dikatakan sebagai penunjang dalam membela
faham Ketuhanan.
Seorang mahaguru Inggris yang terkemuka
dalam bidang ilmu falak bernama Herschel (1792-1871) mengemukakan
pandangannyabahwa setiap bertambahnyailmu pengetahuan, bertambah-tambah
pulalah bukti yang nyata dan kuat yang menyatakan adanya Tuhan Al-Khaliq
yang Azali,, yang tidak terbatas dan tidak berkesudahan kekuasaan-Nya.
Ahli-ahli Geologi, Matematika, Ilmu Bintang dan Ilmu Alam, semuanya
telah bekerja sama dan tolong menolong mendirikan menara tinggi ilmu
pengetahuan, yang sebenarnya adalah menara kebesaran Tuhan semata.
Filosof Inggris Herbert Spencer
(1820-1903) menegaskan pendiriannya bahwa ilmu alam tidak bertentangan
dengan agama. Menentang agama, bukan karena mempelajari Ilmu Alam yang
sebenarnya. Apabila Ilmu Alam dan Ilmu Agama itu sesuai, maka keduanya
tumbuh dengan subur. Agama menjadi subur apabila rat-urat dan akarnya
tumbuh menjalar dan memperoleh makanan dari tanaman ilmu pengetahuan
yang sebenarnya. Demikian juga Ilmu Alam akan bertambah kuat dengan
sokongan agama yang kuat. Kemudian pada akhirnya Herbert Spencer
mengambil konklusi “kami lihat diantara segala rahasia yang bertambah
sulit ini, tiap-tiap bertambah pemeriksaan kita terhadap soal-soal
tersebut ternyata dengan jelas sekali bahwa diantara manusia ada sesuatu
kekuatan yang azali dan abadi, dari pada kekuatan itulah terjadi segala
sesuatu.
Demikian pandangan singkat yang
mengukuhkan penggunaan logika atau akal fikiran dan ilmu pengetahuan
dalam memperkuat dalil-dalilnaqli yang bersumber dari ajaran agama. TM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar