Belajar dari Alam untuk Memotivasi
REP | 21 January 2012 | 16:28 Dibaca: 348 Komentar: 4 1 menarik
Jika
anda merasa kehilangan motivasi dan merasa tidak ada gairah. Anda bisa
mencoba membangkitkan kembali dengan cara menyaksikan dan merenungkan
keindahan alam semesta yang telah diciptakan oleh Tuhan untuk kita
semua.
Bukalah matamu, bangkitlah dari tidurmu, cobalah
melangkah dan telusuri jalan dipagi hari. Nikmatilah sejuknya udara dan
embun pagi sampai mentari menampakkan sinarnya meresap dan menghangatkan
tubuh anda.
Terlalu sayang jika rumput bergoyang dan
bunga-bumga menebarkan aroamanya kita biarkan begitu saja tanpa
memperhatikannya. Sebagai manusia tiada salahnya jika kita mempelajari
dan mengambil hikmah dari sesuatu yang tampak dimuka bumi ini sebagai
salah satu ayat-ayat Allah yang mengajarkan kita dalam kehidupan.
Belajarlah dari kupu-kupu, yang awalnya adalah dari
ulat yang menjijikkan. Namun lihatlah perubahan yang ia usahakan ia
berubah menjadi kupu-kupu yang begitu cantik menghinggap dan melengkapi
keindahan bunga-bunga ditama tempat kita menghilangkan penat.
Belajarlah pada nyamuk, yang ia selalu berani
mengambil resiko meski nyawa menjadi taruhannya saat menghisap darah
pada manusia, meski menjadi buruan dan santapan cicak-cicak didinding.
Belajarlah dari air, yang ia meski terbentur oleh
batu-batu, pohon-pohon atau akar yang menghambat perjalanannya untuk
menuju muara, namun tetap selalu teguh pendirian hingga mencapai muara
atau laut tersebut. Iapun selalu meninggalkan bekas dan memberikan arti
yang sangat bagi kelangsungan makhluk hidup dimuka bumi.
Belajarlah dari kura-kura, ia tidak pernah mengeluh
meski kemana-mana selalu membawa beban berat (cangkangnya) dan ia tak
mau berjalan mundur akan tetapi terus maju meski perlahan dan lamban
nanum ia dengan pasti untuk menempuhnya.
Belajarlah dari lebah, yang ia ikhlas mencari
makanan yang suci, ia tak mau sembarangan mencari makanan selain madu,
saat hinggap dibunga manapun ia tak merusaknya . ia memiliki sengat
bukan untuk menyakiti namun untuk membela diri.
Belajarlah pada burung, yang keluar dari sarangnya
dan pulang dengan perut kenyang tapi tak jarang burung juga tidak
mendapat makanan dan ia berpuasa meskipun burung lebih sering mengalami
kekurangan makanan, karena ia tak punya kantor yang tetap seperti
manusia. Apalagi kalau lahatempatnya telah punah dirusak oleh tangan
manusia. Tetapi kita belum pernah melihat seekor burung berusaha untuk
membunuh diri karena kesulitan alam menjalani hidup. Kita melihat bahwa
burung tetap optimis akan hikmah yang dieikan oleh Tuhan. Meskipun
lahannya punah oleh manusia dan merasa lapar, tetap saja burung berkicau
dengan merdu setiap hari. Nampaknya sadar betul burung ini menyadari
lika liku hidup ini terkadang diatas terkadang terhempas kebawah. Ada
saat-saat berkelimpahan da ada waktu kekurangan, ada saat kekurangan dan
ada saat kelaparan.
Belajarlah pada cacing, ia tak mempunyai sarana
untuk mempertahankan diri ia lemah tak memiliki tanduk, tangan, sayap
atau telinga. Tetapi tetap ia punya perut yang sama seperti manusia yang
harus diisi, tetapi dalam keterbatasanya ia tak mudah putus asa. Ia
melata dengan perutnya untuk terus mencari rezeki Tuhan yang telah
disediakannya di bumi.
Sahabat pembaca, Tuhan telah menciptakan manusia
dengan sempurtna karena diberi kelebihan yaitu akal dan sarana-sarana
lainnya. Dalam kesempurnaan ini terkadang tingkah manusia lebih rendah
dari pada binatang. Dengan demikian banyak anugrah yang telah iberikan
oleh Than tetapi tetap saja manusia sering mengeluh dan putus asa.
Maka mulailah dari sekarang bangkitkan semangatmu,
keluarkan obsesimu, raihlah segala mimpimu, berjuanglah untuk hidup yang
lebih baik dan jangan sia-siakan kehidupan yang sangat singkat ini.
Kita belajar dari apa saja termasuk dari alam semesta untuk merubah
kehidupan kita menjadi lebih baik lagi. amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar